Sebenarnya ini pertanyaan ini untuk pribadi saya sendiri. Pantaskah tahun depan saya naik gaji? Biasanya tiap tahun saya naik gaji. Rasanya sejak 2006 dan hingga 2007 ini, belum naik juga. Padahal, semua karyawan yang saya pimpin, saya naikkan gajinya. Hi..hi...itulah ''tak asyiknya'' jika di atas kita masih ada bos pula.
Beranikah saya minta naik gaji pada yang punya perusahaan? Beranikah saya menatap matanya langsung untuk menyebutkan naik gaji? Karena awal tahun ini, saya minta naik gaji via surat, ternyata tidak dibalas. Beranikah?
Tekadnya sih, saya berani untuk menghadapi 2008 nanti. Namun, saya juga bertekad, amanah yang diberikan beliau, bisa saya tuntaskan di akhir 2007 ini. Bagaimana perusahaannya bisa kinclong saya bikin. Mungkin dengan cara itulah, saya tak perlu bertanya langsung minta naik gaji atau bikin surat permohonan lagi. Hmm...hmmm
Tapi hari ini, saya yang malah ditanya oleh karyawan satu-satunya untuk bisnis sampingan saya, gajinya bagaimana? Itu terjadi, karena saya mau memberi dia pekerjaan tambahan. Akhirnya, diskusi via SMS itu, berhenti pada kata saya belum berani menaikkan gaji dia.
He..he...padahal si karyawan ''menyindir'' karena mengingatkan pada pembicara seminar yang memang saya suruh dia hadiri. ''Bumi bulat. Jadi, bila kebaikan kita perbuat, maka kebaikan itu akan datang lagi pada kita. Kalau jahat yang kita bikin, maka kejahatan itu akan mendatangi kita juga.''
Benar juga itu. Tapi, kalau tambahan pekerjaan itu, belum menambah omset usaha kami, apakah sudah harus naik gaji langsung? Dan tahukah karyawan saya itu, bagaimana saya sebenarnya masih keteteran dengan gaji dia sekarang?
Hmm...sebenarnya, saya mesti ikhlas juga sih kalau mau nambah pekerjaan, tentu nambah gaji juga. Dan si karyawan juga mesti ikhlas juga sih, untuk tahu bagaimana bosnya membayar gajinya. He..he..he...
Senin, November 12, 2007
Pantas Digaji Berapa?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar