10 Hari Menjadi Bujangan ~ sebuah blog yang tahu diri

Kamis, November 08, 2007

10 Hari Menjadi Bujangan

Ssssttt...bukan berarti saya ditinggal istri bercerai. Melainkan, anak istri saya siang tadi menuju Kisaran, Sumatera Utara. Pagi tadi Batavia yang membawa mereka telah meninggalkan Batam pukul 10.30 dan mendarat di Medan 11.30. Dan saat tulisan ini mulai diketik, istri saya sms ''Udah di stasiun kereta. Jam 2.30 berangkat.''

Tak jadi pulang kampung saat Lebaran, justru dilakukan sekarang. Maklum, mertua saya yang bermukim di Kisaran, mau naik haji 17 November nanti. Jadi, bakal ada banyak acara di tempat kelahiran anak sulung saya itu. Selain syukuran, tentu mereka saling kangen-kangenan, karena semua anak mertua yang merantau, pulang.

Nah, saya yang bujang ini, bagaimana makannya nanti? He..he..pulang dari Bandara tadi, saya singgah dulu ke RM Usaha Baru, karena jam masih 11.10, saya beli nasi bungkus aja. Lauknya, gulai ikan salai. Dah lama, tak menikmati ini sejak puasa lalu. Belum lagi istri saya bertanya, saya sudah SMS kan menu makan siang saya.

Lalu malamnya bagaimana? Wah, di sekitar kediaman saya, banyak alternatif. Apalagi, sekarang saya sudah bisa bawa mobil sendiri, ditambah lagi, ada motor pula. Enak lho pakai motor keliling komplek mencari makanan atau belanja di supermarket!

Tapi satu hal yang pasti, saya tentu saja kesepian. Tak lagi ''dimarahi'' istri karena malas bantu dia beres-beres rumah, atau cuci piring (maklum, kami tak punya pembantu). Atau tak ada lagi, kalah saing berebut nonton TV, karena sinetron Si Entong lebih disenangi dua anak saya. Atau juga, dan ini yang paling bakal saya rindukan, rengekan dua gadis kecil saya itu, ketika minta digendong atau minta diajak keliling komplek naik motor. Wow...

Tak apalah...saya tahan membujang hingga 18 November nanti (10 hari ya). Saya bakal isi dengan kembali membaca buku-buku yang tak sempat saya buka, karena sibuk dan ''ributnya'' suasana rumah. Buku Ustad Yusuf Mansyur, Mencari Tuhan yang Hilang belum tuntas dibaca. Juga novel bos saya, Rida K Liamsi yang berjudul Bulang Cahaya. Oh ya, kalau sempat, sebenarnya lebih bagus saya membaca buku-buku tentang mendongeng, agar nanti saat dua gadis kecil saya balik, saya punya cerita dongeng yang baru dan cara saya membawakannya lebih ekpresif. Ada yang bisa bantu? ***

Tidak ada komentar: