''Jangan masak lagi. Mamak kirimkan goreng jengkol.''
Telepon pagi tadi berdering. Yang ngangkat istri. Dan kalimat di atas yang didapat dari mertuanya (tentu saja ibu saya). Hmm...jengkol...
Itulah mamak (sapaan kami untuk ibu). Sering menyebut tak akan kirim apa-apa lagi. Eh tetap saja dikirim. Siang nanti 12.40 WIB dengan pesawat Lion Air, papa kami akan datang dari Pekanbaru ke Batam. Nah, di situlah mamak nitipkan gorengan jengkol.
Kedatangan papa ke Batam, karena selama mamak saya naik haji, papa ''menetap'' di Batam dulu. Maklum, dua anaknya berada di sini. Sedangkan adik perempuan saya yang di Pekanbaru, tentu bisa kerepotan karena harus membagi waktu untuk bekerja.
Papa juga sudah tak terlalu fit seperti saat masih aktif. Setahun setelah pensiun di tahun 1998, beliau kena stroke. Tapi hanya sempat empat hari menginap di RS Awal Bross Pekanbaru, beliau dapat mengatasi stroke itu. Tentu saja tak bisa se fit dulunya. Namun, jika turun dari pesawat di Hang Nadim (sudah berkali-kali ke Batam), beliau tak mau dibantu kursi roda, tapi dikuatkan dirinya untuk berjalan.
Kembali ke topik jengkol. Di sela ngisi postingan ini saya search ke google dan ketik kata jengkol. Wuih...banyak blog yang menuliskannya. Juga ada dari wikipedia. Dan ini yang unik, katanya jengkol bisa mencegah penyakit diabetes. Ini kalimat wikipedia itu; Jengkol diketahui dapat mencegah diabetes dan bersifat diuretik dan baik untuk kesehatan jantung. Tanaman jengkol diperkirakan juga mempunyai kemampuan menyerap air tanah yang tinggi sehingga bermanfaat dalam konservasi air di suatu tempat.
Sayang, saya belum menemukan penjelasan lanjut soal mencegah diabetes itu. Ini, udah keburu mau ninggalkan kantor. Dan segera ke Bandara Hang Nadim. Wuih...jengkol...wuih, bakal terhindar saya yang gendut ini dari diabetes. Amin!
Sabtu, November 24, 2007
Jengkol Cegah Diabetes?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar