Selasa, Maret 27, 2007

Berjualan Cinta

(seharusnya tulisan ini sudah diposting sekitar 17 Maret lalu,tapi berhubung eror blognya, jadinya baru sekarang)


Ketikkan nama Anda di Google. Lalu temukanlah apa yang terkadang tak Anda duga-duga.

***
Kemarin malam, tak biasanya saya tepat waktu nonton film HBO. Malah, bisa ngikuti pula hitungan mundur menjelang dimulai jam 8 tepat yang dilatarbelakangi sinopsisnya.

Hitch, judul filmnya. Wajah Allan Smith telah meyakinkan saya, ini film seru. Ternyata wow, mantap. Ada sisi jurnalistik, marketing dan percintaan yang romantis. Susah mendapatkan film seperti ini.

Sisi jurnalistik ada pada Eva Mendes yang memerankan Sara Melas, reporter tabloid gosip. Sisi marketing, ada pada Smith yang memerankan tokoh Alex Hitch. Lalu percintaannya, ya, dimainkan oleh Melas dan Hitch itu sendiri.

Sentralnya tetap saja pada marketing. Karena itu sebuah produk atau jasa, tetap berujung bagaimana bisa menjual dan memelihara pelanggan kan? Itu yang dilakukan Hitch. Yang dijualnya jasa, jasa menemukan cinta. Dia pun digelari Dokter Cinta. Tapi jangan ngeres seperti yang dibayangkan Melas.

Jiwa seorang jurnalis yang ''harus berprasangka'', membuatnya merasa dipermainkan Hitch. Dia menduga, Hitch hanyalah seseorang ''germo''. Mencarikan wanita, bagi laki-laki pemakai jasanya.

Karenanya, Melas begitu melawan nuraninya, agar tak jatuh hati pada Hitch. Laporan utamanya soal gosip seorang gadis konglomerat, Alegra Colle (diperankan super model Amber Valetta) dengan pemakai jasa Dokter Cinta, Alber Brennaman (diperankan Kevin James), diputar balikkannya. Dibukanya, bahwa itu bukan cinta sejati, melainkan palsu yang telah diatur Hitch.

Gara-gara berita itu, Hitch pun kehilangan pelanggan. Dia pun harus siap-siap meninggalkan apartemen mewahnya, karena tak ada lagi order. Dia pun mengemas barang-barangnya, termasuk komputer yang telah membuatnya mudah mencari seluk beluk seseorang berkat pertolongan Google. Google yang telah menemukan akar keturunan dari Melas, hingga bisa diskenariokan Hitch bagaimana kencan pertamanya bisa sangat romantis, karena Melas menemukan jati diri kakeknya yang imigran.

Juga dia tahu, apa-apa saja kesukaan Alegra, agar mudah dilakoni Brenmann ketika berdansa, dan nonton basket tim kesayangannya Knick. Bahkan yang paling hebat, Hitch bisa menemukan, di mana kuncinya agar si Brenmann yang hanya seorang akuntan, bisa berbicara tatap muka dengan sang konglomerat. Dan membuat sang konglomerat merasa Hitch (tersentak) oleh omongan Brenmann.

Tapi cinta, akhirnya memang harus bisa menemukan pasangan sejatinya. Ketika dugaan-dugaan, bahwa perilaku yang dibuat ternyata memang asli bukan diskenario. Itu terjadi pada Alegra yang tak bisa bersiul tapi diajari Brenmann bukanlah skenario Hitch. Atau juga cara berdansa Brenmann yang ''liar'' juga bukan skenario Hitch.

Lalu bagaimana dengan cinta Hitch dengan Melas sendiri? Maaf, saya susah menjelaskan bagaimana ketemunya. Pas, adegan itu, saya ke kamar mandi, buang air. Maaf...

Tapi rasanya, ilmu marketing dan jurnalistik memang bisa berkolaborasi, apalagi itu ditautkan dengan cinta. Karena, kedua intinya tetap sama, saling terbuka, saling percaya untuk menuju kepuasan bersama.***

Selengkapnya...

Rabu, Maret 21, 2007

Nikmatnya Dikejar-kejar Utang

(Seharusnya tulisan ini di posting tanggal 2 Maret, berhubung blog saya eror, jadi terpaksa deh sekarang)

Februari tahun ini yang hanya 28 hari, ternyata cukup merepotkan saya. Rasanya mengolah hari untuk ''memperlambat'' pembayaran utang tak bisa. Malah sepertinya dikejar-kejar.Bayangkan saja, kartu kredit HSBC jatuh tempo tiap tanggal 1, kini seolah-olah dipercepat 2 hari, karena Februari 2007 ini hanya 28 hari. Jadi pas terima gaji tanggal 28, langsung deh tersedot untuk melunasi pembayaran minimum kartu kredit itu.

Padahal, gaji sendiri telah dipotong pinjaman koperasi karena ''nekad'' digunakan untuk sedikit nambah modal usaha dan sedikit untuk renovasi rumah yang dikontrakkan.
Alhasil, saya manfaatkan dulu setoran deposit dealer/agen pulsa kami. Malah, bukan hanya kartu kredit HSBC dibayar, juga kartu kredit Niaga yang sebenarnya jatuh tempo tgl 9 Maret. Saya gunakan transfer payment via sms banking BCA. (tapi bukan berarti, setoran deposit pulsa dealer/agen saya terabaikan, lho).

Hmm...tgl 5 pun jadinya dekat pula. Ini dana diperlukan untuk membayar kredit di Mandiri. Masih ingatkan, saya pindahkan KPR BTN saya ke Mandiri? Emang sih, tak dapat kelebihan dananya untuk mobil, tapi juga diputar ke usaha.

Hmm...terasa pun sangat singkat. Apalagi tgl 5 Maret hari Senin. Bank bisa menerima setoran tunai hanya sampai Jumat, 3 Maret. Alhasil, hari ini pun saya nyetor tunai dengan menarik sisa gaji yang di rekening NISP ke Mandiri. Siap-siap untuk tanggal 5.
Alangkah mungkin sedapnya, jika Mandiri punya ATM Setoran Tunai seperti yang dimiliki BCA. Tentu saya ''bisa pakai'' dulu setoran deposit bisnis pulsa saya untuk membayar kredit Mandiri. He..he..

Oh ya, ada satu lagi tuh kartu kredit di Bank Riau. Tapi ini telah saya ''sulap'' dengan manfaatkan dealer/agen saya yang menyetor ke sana. Lokasi mereka berdomisili, tak ada ATM Mandiri dan BCA, jadi saya suruh saja ke Bank Riau. Ini, ''diam-diam'' saya simpan utk membayar kartu kredit. Caranya, hanya mengambil secukupnya dan menyisakan untuk minimum payment.

Begitulah, dikejar-kejar tenggat pembayaran utang. Seakan memaksa saya untuk benar-benar memperhatikan pergerakan cash flow. Anehnya, masih saja ada tawaran utang terus ke saya. Sudah dua hari ini, agensi Standart Charetered nelpon untuk ambil KTA. Juga bakal ada tawaran dari Bank BRI untuk kredit KTA juga bagi saya dan seluruh karyawan tempat saya masih ber-TDB.

Malah, ada pula lagi, tawaran dari BPR lokal Batam tawaran menggiurkan kredit mobil dengan DP 0 persen. ''Emang sih menarik, untuk bisnis angkutan mobil di kampung. Tapi...'' begitu kata istri saya. Ya, saya mengerti. Kami tuntaskan dulu ''permainan utang'' yang ini dengan aman dulu. Nikmat dapat utang telah kami rasakan, sekarang ini kami harus juga menikmati secara bertanggungjawab untuk membayarnya. He..he..he...

Selengkapnya...

Kamis, Maret 01, 2007

Harus Berani Punya Karyawan!

Saya sekarang belajar berbagi cerita. Bukan nyombong. Lagipula, berbagi cerita versi saya, juga dalam ''proses dunia nyata''. Jadi, bila gagal, maka akan banyak pelajaran di dapat bagi yang lain. Ini salah satunya:

online batamhot: asalamualaikum pak y: wa alaikum salam online batamhot: saya masih menerima ajakan ngobrol yang
kemarin nih...

y: oh iya pak y: sekarang kan udah full tda ya pak.. bisnisnya apa aja sih?online batamhot: he..he..belumonline batamhot: belum TDA pak, masih TDBy: kan dah gaji karyawan.. tda donk online batamhot: itu di bisnis pulsanya pak. tapi sekarang ini
saya masih kerja sama orang juga...

y: oo gituy: bisnis pulsa itu sistem gimana sihy: kan dah banyak banget juga ya di internet sistem online gituonline batamhot: saya lebih banyak offline pak. yang online, itu
semacam toko maya aja. http://www.batamhot.com

y: oh jadi bisnis pulsa voucher biasa gituonline batamhot: kami dominan elektrik..online batamhot: para calon dealer/agen ingin tahu info terbaru ya klik website kami...online batamhot: dealer/agen di luar batam, kami dapatkan dari
website juga. y: ooo

online batamhot: sekarang saya lagi belajar melepaskan
kepercayaan kepada staf saya...

online batamhot: untuk ngurus pulsa...online batamhot: tapi ternyata, ada tipe manusia yang harus ''dipukul atau dicambuk'' tiap hari, baru berjalan...y: heuheuheuonline batamhot: anehnya...ada pula karyawan yang senang ''tiap hari dipukul dan dicambuk itu'' online batamhot: jadi berguna juga pelajaran waktu SMEA atau kuliah...

online batamhot: tipe x dan y online batamhot: cuma kadang, kita aja tak sabaran

online batamhot: tapi kemarin, saya bisa juga menikmati
jalan-jalan ke mall bersama keluarga, tanpa dibebani lagi oleh
komplen bisnis pulsa...

y: enak deh dah punya karyawan

y: hehehehey: saya jualan2 flashdsik memory card.. masih
sendiri..

online batamhot: harus punya karyawan pak...online batamhot: semakin lama tidak punya, semakin kita tidak bisa lebih cepat menularkan ilmu dan budaya kerja...online batamhot: ilmu mudah ditularkan pak. tapi roh budaya
kerja...sulit...

y: iya nihy: cuma nanti.. lagi proses.. kan karyawan butuh gaji

online batamhot: ya pak.online batamhot: tapi bisa juga diukur dari yang bapak dapat
sekarang untuk diserahkan ke karyawan...online batamhot: tapi tentu harus nego dulu. mungkin belum bisa UMR...

online batamhot: saya juga, sebetulnya belum benar juga
menggaji karyawan pak...

online batamhot: saya juga belum oke dengan karyawan...y: ya itu.. betul sekali..

online batamhot: tapi karena ingin berbagi cerita saja. supaya
saya juga bisa nambah ilmu...

Selengkapnya...