Ikan Bakar, Ganti Oli, dan Penalti Diantara Konfirmasi ~ sebuah blog yang tahu diri

Minggu, November 11, 2007

Ikan Bakar, Ganti Oli, dan Penalti Diantara Konfirmasi

(Walah, saat saya publish tulisan ini, ada permintaan maaf dari blogger.com, ''maaf tidak bisa melayani'' publish saya. Hilang deh, tulisannya, padahal saya tak nyimpan di tempat lain, langsung diketik di halaman HTML ini. Hi..hi..hi..)

Rasanya, ingat seperti nulis berita saat reporter dulu, ketika hampir selesai, tiba-tiba listrik mati, dan malah tak sedikit tersaving. Ingatkan pakai kontrol S dan D untuk saving dengan program WS? Jadul kali deh, WS, anak-anak sekarang pasti tak tahu.

He..he..tulisannya jadi lain. Saya resume aja deh.

Ikan bakar, pagi tadi saya membakar ikan sendiri di hari ketiga saya jadi ''bujangan''. Malah sempat juga beli ikannya di pasar. Bumbunya juga dibeli. Sekarang mudah bakar ikan. Ikan sudah dibersihkan dan dipotong oleh penjual ikan, saya tinggal tambah jeruk nipis agar tak amis. Bumbunya, bisa dibeli seribu perak saja. Meksipun yang saya pakai bumbu ungkep ayam. Hi..hi..ungkep ayam untuk bumbu bakar ikan.

Alat bakarnya? Ada yang baru dari Maspion. Tak perlu arang lagi. Cukup ditarok di atas kompor gas. Maka alatnya berputar mengelilingi ikannya (mungkin yang lain udah pada tahu, ya)

Istri saya belum saya konfirmasi soal bakar ikan ini. Malam tadi, sepertinya dia sudah ''curiga'' ketika saya tanya, di mana diletakkannya alat bakar ikan. ''Mau bakar ikan,'' katanya. Saya jawab, tidak. He..he...

Ganti oli, saya lakukan setelah membakar ikan tadi. Sampai di bengkel jam 8.30. Nah inilah enaknya konfirmasi. Ternyata, tukang bengkel salah meletakkan kolom kapan saya harus kembali ganti oli. Diperiksanya langsung juga, ternyata belum. Alhamdulillah, inilah enaknya dapat bengkel bagus. Belum keluar,uang Rp150 ribuan jadinya.

Penalti? He..he...sambil nulis ini, saya nonton liga Indonesia di Anteve, PSIM Yogyakarta versus Persiter Ternate. Saya ingin lihat ''teman lama'' Rahmat Rivaie, striker Persiter yang dulu pernah bermain di PSPS Pekanbaru. Rahmat ternyata lagi kepayahan selesai cedera, dan perlu mengasah lagi kemampuannya agar kembali seperti tahun 2006, dengan 16 golnya.

Persiter mampu menahan tuan rumah 1-1. Meski dibumbui drama, hadiah penalti yang jelas-jelas tak pantas. Dan PSIM pun ngambek main, karena ''konfirmasi'' mereka dengan mendorong-dorong wasit Daryanto, tak berhasil. Tapi akhirnya mereka berhasil menyamakan kedudukan, setelah pertandingan harus berlangsung 106 menit.

Rahmat sama dengan saya. Dia harus mengasah kemampuan mencetak golnya. Saya harus mengasah lagi, kemampuan menulis. Untung ada blog ini yang bisa menerima kapan saja, ketika saya mau menulis. Hi..hi..hi...tapi saya belum konfirmasi pada Rahmat, apa cederanya sudah sembuh benar, ketika ikut pelatnas Piala Asia lalu. Hm..hm..hm...

Tidak ada komentar: