Tebakan Saya Benar, Pengamat Bingung ~ sebuah blog yang tahu diri

Rabu, April 16, 2008

Tebakan Saya Benar, Pengamat Bingung

Akhirnya tebakan saya tentang Pilkada Sumut benar. Pasangan, Syamsul Arifin-Gatot Pujunogroho (nomor urut 5) untuk sementara unggul dihitungan cepat versi LSI sekitar 26 persen. Tapi yang anehnya, ada pengamat yang semula meragukan Syamsul, kini berbalik. Bingung nih pengamatnya.

Nama pengamat itu Mohammad Qodari. Sehari sebelumnya, saya baca di salah satu news online, dia katakan, beda antara Pilkada Jabar dan Sumut (maaf saya lupa apa itu situsnya). Kira-kira dia omongkan, tak mungkin calon PKS bisa menang lagi (di Sumut, calon wagubnya yang PKS, beda dengan Jabar). Tapi buktinya di lapangan, ternyata PKS bisa mengulang sukses (maaf, saya bukan simpatisan atau kader PKS ya).

Uniknya, mengapa saya punya feeling ada kemenangan untuk Syamsul, analisa Qodari, sama dengan saya, yakni pada gaya Syamsul. Mau tahu apa saja itu, simaklah berita dari detik.com berikut ini:


Pasangan cagub Syamsul Arifin dan Gatot Pujonugroho yang dijagokan PPP, PKS dan PBB dalam Pilkada Sumut di atas angin. Unggul dalam 2 pilkada besar, PKS sudah menjelma sebagai pembunuh para raksasa.

"Ini peringatan buat partai-partai besar," kata pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari kepada detikcom, Selasa (16/4/2008).

Qodari menganalisa, kemenangan Syamsul dan Gatot adalah kombinasi kekuatan figur dan mesin partai. Syamsul bergaya ceplas-ceplos, humoris dan cocok dengan gaya orang Sumatera Utara.

"Dia sudah cocok dengan gaya 'Ini Medan, Bung!'," cetusnya.

Selain itu mesin partai lain tidak berjalan maksimal. Suara Partai Golkar, menurut Qodari, berantakan karena pecah ke tiga calon selain Syamsul yang maju lewat PPP, masih ada Ali Umri dan Abdul Wahab Dalimunthe. PDIP yang berbasis di Sumut juga tidak bisa berbuat banyak.

Keunggulan di Sumatera Utara walaupun baru sementara, amatlah penting. Provinsi ini secara sosial politis adalah yang terbesar di Pulau Sumatera disusul oleh Sumatera Selatan.

"Syamsul didukung oleh mesin partai yang optimal. Ada 5 pasang calon di Sumut jadi suara sangat tersebar. Yang paling lemah mobilisasinya pasti kalah" imbuhnya.

Kemenangan sementara PKS di Pilkada Sumut ini memang tragis buat partai-partai besar. Dalam Pemilu 2004 lalu, perolehan suara PKS tidak masuk 5 besar. Lima besar parpol di Sumut dalam Pemilu 2004 lalu adalah Golkar (22,6 %), PDIP (15,9 %), PDS (7,6 %), PPP (7,5 %), dan Partai Demokrat (6,9 %).
( fay / asy )

Tidak ada komentar: