Wow...bau rendang masih lengket di tangan. Sambil ngetik postingan ini, sesekali saya menciumnya. Padahal sudah dicuci dengan sabun. Hmm...rendang enak ini, membuat saya melahap dua bungkus nasi, saat makan siang bersama pengecer koran di Simpang Baloi Center, Batam.
Selain senang (ditandai dengan nasi dua bungkus), juga saya menemukan pengecer koran favorit saya. Ada Dewi, satu-satunya perempuan penjual koran di simpang tersebut. Lalu ada si Aritonang. Yang ini, pengecer paling atraktif. Gayanya yang tak pandang bulu (bisa jadi tak pantang malu) saat menyerocos ke pengendara mobil, sambil koran tetap diselipkan, membuat dia termasuk paling banyak menjual Posmetro.
Sudah lama melihat tingkahnya, baru tahu saya namanya Aritonang. ''Dia Lae saya pak. Dia juga dikenal Pak Kapoltabes,'' kata Gultom, agen yang menaungi pengecer di Simpang Baloi Center.
''Iya, udah tahu pun kita orang Posmetro, dia seperti tak tahu, tetap aja terus menawarkan Posmetro,'' ungkap Mulyadi, Manajer Pemasaran Posmetro.
Tapi karena gayanya yang ''pantang menyerah'' (Anda bisa saksikan sendiri jika ke sana), membuat Aritonang lebih cepat melejit. Dia sekarang sudah punya motor sendiri. Tapi saat makan siang tadi, dia kelihatan lebih kalem. Dan ternyata jauh lebih muda wajahnya, ketimbang memakai topi (lihatlah fotonya; paling kiri).
Satu hal lagi yang paling beda acara kali ini dibanding dua tempat terdahulu (Simpang Jam dan Rosedale), kami makan di lobi hotel yang belum jadi di Simpang Baloi itu. Jadi, sebelum diresmikan gubernur atau siapa saja suatu saat nanti, tadi sudah saya resmikan, meskipun para ''undangan'' hanya duduk di lantai semen yang beralaskan koran. Hmm...hmm...
Senin, Desember 10, 2007
Pengecer Koran Paling Atraktif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar