Semula kami ada 10 orang lebih (maaf saya tak sempat hitung persis, karena ada yang datang terlambat). Itu pekan sebelumnya. Tapi Sabtu (2/12) lalu, hanya tinggal empat yang bertahan mengkuti training Internet Marketing ala komunitas milist Tangan Di Atas (TDA) Batam.
Mentor kami, Pak Budi Santoso sudah paham hal-hal seperti itu. Katanya malah, belajar internet marketing tak perlu terlalu menggebu-gebu. Tapi perlahan-lahan saja, tapi penuh komitmen.
Saya sih oke saja dengan pendapat beliau. Saya sudah lihat kok, angka berapa dolar AS didapatnya tiap hari dengan ilmunya itu. Itu baru yang di Google Adsense, saya belum lihat yang di rekening BCA-nya karena menjual e-book.
Saya terus terang terus bergairah, ya, tentu saja karena saya juga sudah dapat tanda-tanda dolarnya. Maklum, saat ini saat dicek di account Google Adsense saya, baru bermain di 0,08 dolar per hari. Itu artinya, baru 8 sen-nya duit sana. Hi..hi...siapa tak penasaran, bisa 100 dolar per hari, eh maaf, 10 dolar sehari saja dah.
''Ingat ya. Yang penting ada blog atau website berbahasa Inggris meskipun asal. Lalu daftar dengan benar ke Google Adsense. Satu atau dua hari akan dapat balasan disetujui. Dan pasang dengan mantap di blog atau website lain yang oke. Seterusnya bikin blognya traffic tinggi.''
Begitu nasehat Pak Budi yang saya selalu ingat. Sekali lagi saya percaya dan bikin bergairah karena hasil praktek dan teorinya. Bagaimana saya bisa loyo, meski belajarnya dari jam 9.30 hingga 5.30 sore -- Pak Budi saja ikut seminarnya berbiaya Rp6,4 juta -- sedangkan kami hanya dipungut Rp170 ribu. Itu pun udah sekalian dengan biaya warnetnya, bonus CD hasil dia ikut seminar mahal tersebut, serta rekaman hasil training kami (agar bisa ngulang belajar lagi, kata Pak Budi). Tak perlu loyo kan?
(Maaf yang divideo, bukan kami lagi training lho. Itu training internet marketing sepertinya di Hongkong apa China, ya? Dan inilah yang diajarkan pak Budi, bagaiman bisa menampilkan video, dengan mengambil dari gratisan pula).
Minggu, Desember 03, 2006
Calon Internet Marketer Tak Boleh Loyo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar