Saus Kacang = Penasaran pada BCL-Ashraf yang tak Tuntas ~ sebuah blog yang tahu diri

Jumat, Januari 02, 2009

Saus Kacang = Penasaran pada BCL-Ashraf yang tak Tuntas


Sudah lama tak nonton berduaan dengan istri, hari ini terlaksana lagi. Pilihan filmnya, Saus Kacang. Istri tertarik pilih itu, karena pemerannya Bunga Citra Lestari (BCL) dan suaminya, Ashraf Sinclair. Tak nyangka, penonton membludak juga di sesi pemutaran 14.55 WIB di Nagoya Hill.

Filmnya mengisahkan apa, bisa Anda saksikan sendiri, atau klik websitenya yang super keren www.sauskacang. Webnya, langsung memunculkan trilernya. Eh, kok ngomongin ini, apa komentar saya, katanya biasanya memetik pelajaran dari sebuah film?

Hm..., Saus Kacang lumayanlah. Lepas penasaran istri dan puluhan penonton lain tadi, utamanya wanita, seperti apa ''keakraban'' BCL dan suaminya (waktu pembuatan film, belum resmi nikah itu). Tapi ya itu, kata istri, mengapa diakhir film, kok tidak ada foto-foto pernikahan asli BCL-Ashraf?

Tapi malahan dalam film itu, tergambarlah kemesraan mereka, bercium bibir (ada berapa kali ya, dan lebih agresif si BCL nya). Atau gambar-gambar BCL berbikini. Gambar-gambar yang dulu hanya ''tercecer'' di internet, dan nyaris disangkal itu adalah bagian dari privasi BCL yang dicuri ''paparazi''.

Ada dua kata yang selalu teringat bagi saya dan selalu disebut oleh Ashraf dan BCL yakni konspirasi dan lubang yang sama. Sepertinya penulis skenario Lintang, dan sutradara Indrayanto Kurniawan, ingin ''memercik'' otak saya, tentang riuh rendahnya politik Malaysia (negaranya si Ashraf) dan kita Indonesia. Kebetulan dalam film itu, Ashraf juga memerankan diri sebagai orang Malaysia.

Sedangkan lubang yang sama, selalu diucapkan oleh BCL, karena dia terlalu berprasangka pada pengalamannya. Pengalaman yang selalu ''kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya amburadul'', takut terulang. Tapi itu langsung dibantah oleh pernyataannya temannya, ''taik kucing dengan lubang''.

Semoga film berseting Bali ini, mampu dijual juga ke Malaysia, sehingga menghasilkan devisa juga (macam kan ahli ekonomi saya ini...). Sedangkan soal lubang yang sama, kita memang harus tetap waspada ''meramalkan'' ujung dari sebuah pengalaman manis dan pahit kita. (wah, dah sok filosofis pula saya ini...).

Maaf ya coi..., eh maaf juga, saya sebenarnya ngiler dengan gaya BCL ngulek kacang, eh, apa kacangnya ya... Saya hobi makan kacang dan juga pecel. he..he...

Tidak ada komentar: