Berhotspot Ria dengan Gratis ~ sebuah blog yang tahu diri

Senin, Desember 29, 2008

Berhotspot Ria dengan Gratis

Kok bangga dengan gratisan? Mungkin akan ada yang berkesimpulan demikian dengan kisah saya berhotspot ria gratisan alias berinternet gratisan siang hingga sore tadi. Betapa tidak, ternyata memang nikmat juga, seandainya hotspot gratisan itu bisa saya tangkap juga di rumah. Dan betapa mulianya Pemerintah Kota Batam yang menyediakan gratisan itu, karena kalau dari gratisan itu, saya bisa dapat dolar banyak, tentu akan masuk devisa pula bagi Batam. Walah...?!

Tempat saya ngenet gratisan dari sekitar jam 12.20 hingga 15.45 WIB itu di taman Ruko Tiban Center, Kelurahan Tiban Indah, Kecamatan Sekupang. Sudah lama saya ingin ''mejeng'' di sana. Tapi baru hari ini bisa terlaksana. Tentu saja setelah ''mempedekan'' laptop. Bahkan, sebelum menaiki motor menuju tempat yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah, sempat pula saya telepon seorang teman, agar berjumpa di sana untuk mengajari mencari sinyal hotspot.

Eh ternyata mudah (tapi kalau tak diajari, pasti lama juga mencarinya...). Saat berada pertama, hanya ada tiga orang termasuk saya. Kencang coi. Saya bisa buka lima website sekaligus, persis seperti yang saya lakukan jika berada di rumah pakai speedy. Beberapa saat kemudian, datang adik bungsu saya, yang rumahnya tak jauh dari situ. Ternyata dia sering ngenet gratisan juga, dengan laptop milik kantornya...he...he...(dasar keluarga gratisan ya...)

Saat asyik ''beraksi'', apalagi ada info baru dari teman di Kalimantan, ada broker paid review yang perlu saya ikuti, eh, ngenetnya mulai lambat. Saya lihat sekeliling pondokan hotspot, sudah banyak orang ternyata yang ''beraksi'' sama. ''Kalau udah sepuluh orang, satu web aja dibuka, udah payah pak,'' kata teman saya.

Hmm...tak apalah, lumayan juga. Cuma itu, sepertinya Pemko Batam dan mungkin Telkom yang penyedia hotspot ini, perlu memperhatikan colokan listrik yang ternyata sudah beberapa hari tak ada lagi apinya. Bahkan, kata adik saya, meterannya sudah disegel PLN (hmmm...saya tak sempat lihat). Lantas saya jadi ingat, pantasan kalau lewat malam hari di Tiban Center, terlihat pondokan hotspot itu gelap, dan hanya diterangi cahaya laptop.

''Yah, malam ini kita jadi ke Tiban Center coba laptop?''

Dua gadis kecil saya, yang tadi tak ikut karena diajak ibunya ikut arisan, menuntut ke sana. Saya akan buktikan malam ini, apa memang tak berlampu dan tak berapi lagi listrik di pondokan hotspot itu. hi..hi....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah Saya Ikut malu juga nih, dengan disegel nya Listrik Hotspot Tiban Center itu oleh PLN.

Padahal itu sudah dikomunikasikan jauh2 hari kepada PLN dan saya yakin itu karena adanya mis komunikasi antara operator lapangan dengan Top management PLN karena itu sesunggunya sudah merupakan xxx nya PLN.

Syukurnya tadi siang sudah saya minta Ka Humas Pemko Batam untuk memfollow upi nya ke PLN karena saya sudah dapat laporan sebelumnya via email.

BTW: Sesunggunya berkunjungnya saya kesini tadi karena tertarik dengan dari agregatornya Batam Digital Island dot com, soal Hotspot itu ternyata berdampak menaikkan devisa negri kita.

Wah tak terpikir sebelumnya!

Kalau begitu bagus lah!

Wassalam
Ria

ade adran syahlan mengatakan...

makasih Pak Ria, atas responnya. Makin enaklah saya nih, mencoba laptop baru di hotspot Tiban Center. He..he...