Maaf, Saya Jagokan Inggris! ~ sebuah blog yang tahu diri

Kamis, Juni 15, 2006

Maaf, Saya Jagokan Inggris!

Maaf, pembaca! Seharusnya tulisan ini telah terbit sebelum tendangan pertama Piala Dunia 2006 dimulai. Tapi tak apalah, pertandingan masih banyak. Saya coba beranikan prediksi siapa yang juara kali ini. Maaf, saya jagokan Inggris!
Photobucket - Video and Image Hosting


Di buku Panduan Piala Dunia 2006 miliknya Bung Chris saya telah tuliskan itu, di sedikit kata pengantarnya. Alasannya sederhana saja, sekarang klub-klub Inggris sudah mengerti cara main ‘’sebenarnya’’ untuk kembali menjayakan tim nasional (timnas). Tak lagi murni kick and rush, melain bola-bola datar. Bola-bola datar itu, istilah ‘’ringan’’ saya, lho!

Lihatlah Chelsea yang mampu juara Liga Inggris. Lalu Arsenal yang tahun ini tembus final Champions. Atau jauh hari sudah lama dilakoni Manchester United dan Liverpool, bola-bola datar kan? Bukan melambung-lambung lagi dari kiper ke kiper?
Sungguh saya sangat senang, ketika David Beckham ‘’mengamini’’ asumsi saya. Beckham menyatakan, Inggris bisa juara bila mampu kembali ke jati diri. Ya benar, jati diri mereka permainan cepat ala kick and rush. Tapi si Beckham mengingatkan pula, ditambah dengan ‘’ilmu-ilmu’’ yang sudah didapat seluruh pemain.

Beckham mengakui, dirinya dapat ilmu baru karena mau merantau ke Real Madrid. Pemain lain, menurut pengamatan saya, dapat ilmu baru dari pelatih asing Arsene Wenger (Arsenal) atau pelatih timnas sendiri Sven Goran Eriksson (Swedia). Perpaduan itulah yang akan membuat Inggris kali ini berjaya.

Ingat, gaya kehidupan rakyat Inggris biasanya sangat klasik. Kalau tidak dikatakan terlalu formil. Pendamlah di benak Anda, gaya Pangeran Charles. Tapi anaknya Pangeran William, bergaya lebih funky. William pun menyenangi Beckham dkk sekarang. Dia mendatangi markas pemain dan ikut bercanda untuk memberikan semangat. Terutama untuk generasi muda seperti dirinya, Rooney, Crouch dan Walcott.

Wuih…saya tak bisa menjelaskan lebih detil mengapa harus Inggris saya pilih untuk juara. Bertahun-tahun sebelumnya, saya justru ‘’menyalahkan’’ pelatih timnas Inggris yang tak tahu jati diri pemainnya. Yang sangat lekat dengan gaya bola melambung-lambung itu. Ternyata waktu berjalan, klub-klubnya justru ‘’tahu diri’’ karena telah dimasuki banyak pemain dan pelatih rantauan. Justru klub yang mengerti untuk ‘’membina’’ pemain yang harus ngepas dengan timnas.

Memang, saat jumpa pertama Paraguay, Inggris beruntung dengan gol bunuh diri Gamara. Tapi moga-moga malam nanti saat jumpa Trinidad & Tobago, bisa berubah. Tanpa Rooney pun sebenarnya Inggris bisa lebih baik. Ada kampiun-kampiun lain yang bikin kita ngiler untuk merekrutnya bila punya klub dan kaya. Bayangkan saja, Lampard, Terry, dan Gerrard yang punya semangat juga untuk mencetak gol.

Pastilah Anda akan bosan bila saya sebut nama-nama lain, karena akan dipuja-puja juga. Tapi yakinlah, dan maafkanlah, saya tetap jagokan Inggris.(terbit di Posmetro Batam, 15 Juni 2006 di rubrik Cakap Bola)

Tidak ada komentar: