AFGAN atau RAN yang Mau Didengar? ~ sebuah blog yang tahu diri

Senin, September 08, 2008

AFGAN atau RAN yang Mau Didengar?


''Nomor 81, Yah.''
''Iya, Pandangan Pertama.''

Nomor 81 itu, urutan track CD. ''Pandangan Pertama'' bukan judul lagu miliknya A Rafik, tapi milik grup baru ABG, RAN. Dua permintaan dari dua anak gadis kecil saya (usia 8 tahun dan 5 tahun) yang sama, di saat perjalanan menuju Mega Mall, Batam Center, Minggu (7/9).

''Ayah mau nomor 6 saja. Ada Afgan''
''Hu...gak enaklah...''

Saat diputar, ''Terima Kasih Cinta'', dua buah hati itu terdiam. Biasanya mereka suka juga lagu ini. Saat CD memutar lagi ke ''Sadis''. ''Wow...ada juga lagu Sadis.'' Si sulung agak bersuara.

''Tapi setelah itu nomor 81 ya.'' Dia tetap meminta, meski ''Sadis''-nya Afgan, tetap diakuinya enak didengar.

Afgan terus ''bersuara'' sehingga sampai di parkiran Mega Mall. Si sulung masih terus ''protes'', tangannya tak mau dipegang saat masuk mall. Istri mau ke Hypermart, saya langsung nolak, melihat begitu ramainya di tengah hari jam 14.30 itu. Saya tak suka Hypermart, beli satu sama beli banyak, sama saja lambat keluar dari kasir.

Anak-anak ikut ibunya. Saya menuju lantai atas. Celingak-celinguk dikit ke Toko Buku Kharisma. Tak ada buku internet sebagus di Gramedia yang saya beli pagi harinya (saya lagi senang buku membahas internet, lain kali saya postingkan). Seterusnya naik satu lantai lagi, jadi ingat si Afgan dan RAN.

Ada dua gadis ABG, dengan pacarnya, ''bermanja-manja'' dengan pelayan Disc Tarra. Dia melantunkan satu bait, agar si pelayan ingat, itu lagu dari grup mana. Hemm...saya malu bertanya, ketuaan rasanya, menanyakan lagu RAN. Susah juga menemukan, tapi terlihat lebih dulu Afgan dengan album Confession No. 1 (he..he..., emang ini baru albumnya si Afgan). Harganya 35 ribu. Mahal kali pikir saya. Tapi terlihat CD lain, malah 40 ribu.

Tadi anak gadis minta RAN? ''Mas, ada RAN?'' Dengan pede saya bertanya pada pelayan (maaf istilahnya ini ya) yang sudah agak menjauh dari dua gadis ABG -- yang malah mungkin tak jadi beli--. Si mas dengan cepat mengambil dideretan yang justru saya lewati. Wah, 40 ribu, lebih mahal pula dari si Afgan.

Menimbang-nimbang, mau kesukaan anak atau siapa? Hmm...jadinya...''CD ya pak? 75 ribu. Uangnya 100 ya?'' Ha..ha..., keduanya akhirnya dibeli.

Saat jumpa lagi dengan si sulung di bawah, dia langsung heboh lihat plastik Disc Tarra. Penasaran, apa yang dibeli. Saat dibuka di mobil, ketawa rianglah dia, karena keduanya dibeli.

Jadilah, sepanjang jalan menuju Mega Mall ke tempat beli perbukaan paling terkenal di Batam, Tanjunguma, Afgan yang beraksi. Dan sepulangnya dari Tanjunguma ke Tiban, rumah kami, barulah RAN beraksi. Dan kedua gadis saya pun setuju. Hu..huu....***

NB: Salut untuk Afgan yang ber-thanks to kepada Allah SWT, dan RAN yang ber-thanks to ke Allah SWT dan Muhammad SAW. Thanks to-nya tertulis jelas di kertas album CD dan kasetnya, makanya beli yang asli jangan bajakan ya.... Sedangkan CD awal yang diputar di mobil kami, itu kopian dari mp3 yang ada di internet. Bajakan juga ya....?


NB: Terima kasih untuk ''ide'' dari Pak Imbalo, yang mengingatkan, anak gadis kita, akan makin lama makin ''menjauh'' karena sudah punya gank dan ayahnya yang makin tua hingga tak ''ngepas'' lagi jalan-jalan ke mall sama-sama. Hi..hi...

Tidak ada komentar: