Tempat Mangkas Rambut Saya Sama dengan Wakil Walikota Batam ~ sebuah blog yang tahu diri

Jumat, Agustus 29, 2008

Tempat Mangkas Rambut Saya Sama dengan Wakil Walikota Batam

Saya sudah ''janji'' dengan Wakil Walikota Batam, Ria Saptarika untuk bikin tulisan tentang pangkas rambut. Kebetulan, saya bisa tahu dimana dia memotong rambutnya. Karena saya juga pangkas di situ, Pangkas Rambut Denai, di perumahan Tiban Indah Permai atau biasa disebut Tiban BTN. Tak jauh dari kantor lurah Tiban Indah Permai.

''Sebelum jadi wakil walikota pun, dia sudah pangkas di sini.'' ujar bos Denai, yang kalau tak salah namanya Edy -- maaf, saya segan nanya namanya.

''Kalau sekarang, kadang bawa ajudan. Kadang datang sendiri.''

Semua orang yang baru datang ke sana, pasti akan selalu bertanya setelah melihat foto Ria tertampang di ruangan kios berukuran sekitar 3 x 4 meter itu. Foto Ria, kali ini berdampingan dengan foto-foto artis, termasuk Teuku Ryan, pemain sinetron yang kini mencoba jadi penyanyi itu.

Kursi pangkas ada tiga. Tapi, jangan menyangka kursi pangkas otomatis seperti di barbershop lain. Malah, dudukannya pakai kayu. Ada AC, tapi pagi tadi jam 10.45 WIB saya pangkas, tak hidup. Hanya kipas angin yang bekerja, mungkin karena tadi cuaca memang sudah dingin, karena Batam masih musim hujan. Bau WC -- mirip bau jengkol -- agak menggilitik hidung. Pintu belakang terbuka.

Baru kali ini saya pangkas -- sudah sering saya pangkas di sini, karena hanya berjarak 300 meter dari rumah --, ada bau tak sedap itu. Bisa jadi, sekarang memang beda. Sekitar satu bulan lalu, tempat ini telah digusur. Dari semula sederet dengan kantor lurah, sekarang nyeberang ke depan lokasi lama. Lokasi di mana di belakangnya, sudah ada rumah penduduk.

''Pak Ria sudah tahu kalian mau digusur ini,'' tanya saya sekitar dua hari sebelum digusur satpol PP bulan lalu. Tetangga mereka, bengkel motor telah membongkar sendiri yang diawasi satpol PP dan tim dari kepolisian dan tentara. Saat itu, rambut saya pun lagi dipotong.

''Sudah,'' jawab si bos Denai.

Selanjutnya tak usah saya tuturkan penuturan lengkap. Yang pasti, Ria sudah menjelaskan alasannya kepada si tukang pangkas. Dan mereka pun maklum.

Nah, saat ''kebetulan'' saya bisa chating dengan wakil walikota yang namanya mirip perempuan itu online, saya tanyakan soal tempat pangkasnya. ''Iya bung Ade. Sempat saya tunda itu malah setahun tak digusur.''

Saya sebagai warga Tiban, sebenarnya tak terlalu ''setuju'' dengan gusuran tersebut. Karena, masih banyak tempat di Batam, yang lebih parah dari jalan depan kantor lurah Tiban Indah itu kios-kios liarnya. Tapi, daripada makin menjamur, sah-sah saja. Namun, kalau tidak ada juga penghijauan, atau pelebaran jalan yang diaspal, percuma juga, karena akan tumbuh lagi tuh kios liar.

Sekarang saja, bengkel-bengkel -- yang sebenarnya lebih merusak pemandangan -- bukan pangkas rambut atau penjual pulsa hp -- tetap ''beraksi''. Memakai lokasi yang mundur ke belakang saja, meskipun mereka berada di bawah bahu jalan. Bisa jadi, jika ''sudah aman'' mereka akan ''menarik'' kiosnya ke depan lagi. He...he..

Setelah digusur ini, Pak Ria apa sudah ada pangkas lagi? ''Iya sudah pak. Dia kan tetap terus pangkas di sini.''

Sebuah jawaban yang yakin sekali. Lokasi pangkas ini juga tak jauh dari rumah pribadi Ria, sekitar 300 meter juga, tapi harus nyebrang jalan di persimpangan Princes. Rumah Ria terletak di Perumahan Mekar Sari, samping SPBU miliknya mantan wakil walikota lama, Asman Abnur.

Hmm..., saat saya tanya Pak Ria, apakah mencalonkan diri jadi Batam-1 nantinya. Jawaban beliau, menurut saya ''mengambang''. Tapi sama dengan saya, kalau ditanya -- sayang saya belum sempat nanya -- apakah akan tetap pangkas di Denai, meskipun nanti sudah jadi Walikota, saya rasa jawabannya tetap ''ya''. Sama dengan saya, karena selain cocok, dekat dengan dengan rumah, juga murah meriah, cuma 12 ribu perak. he..he...

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Blog sudah merambah bisnis pangkas rambut rupanya..

kami mau coba potong disana juga lah :D

Salam

Anonim mengatakan...

Blog sudah merambah bisnis pangkas rambut rupanya..

kami mau coba potong disana juga lah :D

Salam

Anonim mengatakan...

Saya senang bertandang dan bersilaturahiem ke Weblog-weblog (Blog) para Blogger, Batam khususnya maupun Blogger diluar Batam.

Kadang saya memang menyempatkan diri untuk chating manakala yang punyanya sedang Online…

Dari perbincangan sy dengan Bung Ade Syahlan, ternyata kami memiliki kesamaan history... itulah salah satu berkah silaturahiem yang di sunnahkan Rasulullah SAW. Dapat memanjangkan umur dan memurahkan Rezqi…

Bung Ade, Terimakasih atas tulisannya Pangkas Rambut ini :)

Thanks & Wassalam
Ria

ade adran syahlan mengatakan...

makasih juga pak ria, dan teman-teman lain yang telah berkomentar

Anonim mengatakan...

Ass..
saya seneng sekali baca tulisan bang diatas... setidaknya pak ria bisa "gele gele" bahasa makassar kayak digelitik gitu.. (enak-enak sakit) buktinya orang di gelitik itu senyum tapi kadang nangiss :D
mudah-mudahan kedepan pak ria justru malah lebih peka sensitif lagi..

Muhtar mengatakan...

ass.. bapak2 semua..
Hehehe..., sya juga termasuk yang pangkas di babershop ini, ketika saya liat foto pak ria disana, makin yakin sya kalo pak ria ini orang yang (insyaallah) amanah dan dekat dengan rakyat..
Selamat berjuang pak ria, insyaallah kami mendukung perjuangan bapak..