Sungguh, malu juga ''dipuja-puja''. Apalagi menyangkut kesuksesan. Kemarin itu terjadi. Di milist EU, saya disebut-sebut oleh ''bos'' di bisnis pulsa saya.
Dengan kerendahan hati, saya mohon maaf bila, yang tertulis, tidak banyak terjadi seperti sebenarnya. Saya masih harus berjuang. Karena usaha yang saya rintis bangun-jatuh-bangun. Dan saya juga tetap masih ''setia'' berkhidmad di Posmetro Batam.
Tapi setelah saya konfirmasi, ternyata maksud Bos Eddy Azzy adalah, agar yang lain termotivasi alias action. Apalagi di milist EU sekarang banyak sekali terjadi ''perseteruan'' tentang bisnis beromset 1 miliar. Inilah kutipannya email itu;
Cimahi,Tuesday, April 17, 2007,11:35 AM
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Dears, priyo,
Alhamdulillah mas Priyo
gmana kabarynya.
MasBhukin adalah sahabat kami, tp sekarang kmana yaa?
Pak Ade adalah salah satu dari Ribuam Mitra dan Partner kami di
Indonesia beliau berada di Batam dan yang SUkses dalam WAKTU SINGKAT.
Walau baru 4-5 Bulan, beliau sudah eudun tenan.
Beliau adalah pemimpin Redaksi di BatamPos.
saya salut sama beliau, walau udah jadi PimRed mau jualan pulsa.
karena TerProvokasi sama Pak Roni temen2 TDA.
Singkat cerita pak Ade udah mau Pensiun dari Koran BATAMPOSnya.
dia mau serius di Pulsa, sebenernya bukan bisnis di Pulsanya.
Tapi jaringan yg timbul, serta efek yg di timbulkan.
Dalam waktu singkat pak Ade mendapat Kucuran dana dan Investor, berkat
Rekening Tabungan yang sangat Dahsyat.
Hingga di percaya Bank MAndiri mendapat dana Segar Rp 200 -300 Jt
tanpa neko2.. (tuk jelasnya bisa tanya pada beliau)
Dalam waktu 3 Bulan pak Ade sudah mempunyai, SAlon, Barber Shop, Toko
HP, dan sekarang mau buka REFILL center ktanya.
Dan saat ini dia Sedang ke Malaysia karena ada Investor yg akan
menanamkan Modal da usahanya ke Dia.. Hebat kan.
Jadi benar apa Pak Ade bilang, jangan angap Remeh Margin 100 Rupiah.
Saya berani adu deh saya bisnis yg lain.
Pokonya cashflownya bikin Orang2 Bank bikin sakit kepala. :D
Tidak percaya silahkan buktikan sendiri.
sekaranga Pak Ade telah akan menjadi Milyuner bener :D
dia menjadi pembicara, dan mentor2...
hehehhehe... .hebat hebat.
Betul kata MasPio (Magick Ink)
Bahwa kita ini bukan KADAL Lagi tapi udah jadi DINOSAURUS yang byk
membuat mereka yg di KADALIN jadi KOMODO.
Karena kami disini menjadikan partner/mitra kita sebagai Entreupreneur
dan bukan sebagai PEDAGANG.
Pokonya saya bersyukur kalo banyak mitra2 kami yang merasa
PUAS...PUASSS. .. PUASSSSS...dan nggak NDESO lagi.
Mereka jadi JUTAWAN kami jadi Milyuner
Mereka jadi Milyuner kami jadi apa yaaa....:D
Maaf saya hanya :
"jaskidingjasforlaf tiadamaksudtukme lecekan"
(sorry mas FAUZAN saya kopi....)
:D
Tuesday, April 17, 2007, 10:45:09 AM, you wrote:
ph> wah ini y namanya berbagi ... kalo dapat rejeki mesti banyak diceritakan ... tapi kalo gagal juga jangan malu2 u berbagi ... banyak temen banyak rejeki ...
ph> saya punya temen, masbukhin pradana, y udah berbisnis pulsa dan laundry dengan omzet miliaran ... pastinya dia bukan anak orang kaya ... dia cerita tiap bulan beban hidupnya udah 45 jt dan 2
ph> bulan lagi pengennya 70 jt per bulan karena dia mau beli rumah 1 milyar lebih ...
ph> memang butuh orang2 bermental baja untuk jadi entrepreneur ... y penting kita berniat jadi orang baik y bermanfaat bagi orang lain ...
ph> selamat u pak eddy dan pak ade ...
ph> pak eddy ... panel neon makin inovatif ya ...
ph> priyo
ph> Winoto
ph> pak adam bisa sharing gimana mendapatkan harga murah untuk bisa main di
ph> grosir ? terima kasih.
>> setuju sekali, bisnis 1 miliar untuk pulsa. Saya
>> pemain pulsa baru, sebulannya sudah nyaris 500 juta.
>> Ayo buktikan bersama...
>>
>> Ade Adran Syahlan
>> Webtron Pulsa Harapan
>> www.batamhot. com
Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Wasalamu 'alaikum Wr. Wb.
--
Best regards,
Eddy,JPG Technology Inc.
Website : http://warungbaroka h.com
EU : Angkatan 10
Rabu, April 18, 2007
Malu Tapi Ada Mau
Sabtu, April 07, 2007
Cara Berpikir
Senang juga bekerja di dunia jurnalistik. Apalagi sudah diamanahkan ngurus usaha. Selain dapat pengalaman baru, ''memikirkan'' gaji karyawan, juga dapat banyak berjumpa klien atau calon klien. Bukan lagi sekedar nara sumber.
Karena perjumpaan itu pula, cara berpikir saya pun mulai beda. Dulu, ''teramat'' setia untuk tidak ''melirik'' punya bisnis. Sekarang sudah belajar-belajar (tapi tetap konsen juga ke kerja, lho). Dulu, selalu tak pede, ketemu orang yang lebih ''tinggi''. Sekarang biasa saja. Dulu tak pede, punya sifat-sifat pribadi aneh, sekrang biasa juga. Orang lain, sama saja dengan saya. Begitu, pikiran saya!
Enak juga mengetahui sifat pribadi saya, ternyata juga dimiliki orang yang lebih oke, dan punya jabatan lebih tinggi atau lebih sukses dibanding saya. Atau, juga tahu sifat yang saya ''idolakan'' cara berpikirnya, punya sifat-sifat yang sama dengan saya.
Tapi terkadang juga kecewa, banyak teman-teman yang telah banyak makan asam garam kehidupan, cara berpikirnya aneh menurut saya. Lebih memikirkan diri sendiri. Tak mau tahu juga cara berpikir orang lain.
Selasa, April 03, 2007
Nagabonar versus Mr Bean
Udah lama saya tak menangis dan sekaligus juga bisa tertawa saat nonton film. Sabtu 31 Maret lalu itu terjadi. Ini gara-gara si Nagabonar Jadi 2.
Film sekuel lanjutan dari Nagobonar yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik 1987, benar-benar mentertawakan diri kita sendiri. Bagaimana kita ''lupa'' soal nasionalisme hingga patung Jenderal Soedirman harus terus hormat pada mobil-mobil beroda empat, tapi tidak untuk beroda tiga seperti becak yang dilarang masuk.
Bagaimana pula kita ''lupa'' pada persoalan kepandaian mengaji, saat anak kita, kita suruh ke TPA, padahal diri sendiri tak bisa mengaji. Atau bagaimana pula kita baru tahu arti cinta pada istri, setelah justru dia mati. Atau bagaimana penting pula, kita pandai atau tidak pandai mengungkapkan cinta?
Ada semua pada Nagabonar Jadi 2. Bahkan, kita juga disindir, mau gak kita tim sepak bola Indonesia menang di tingkat dunia, sedangkan kita sendiri menggusur lapangan bola?
Tapi sebelum nonton, saya dan keluarga telah ''disindir''. Lebih banyak yang nonton Mr Bean rupanya. Malah, film Mr Bean Holiday itu diputar lebih cepat beberapa menit di teater 1. Sedangkan Nagabonar harus benar-benar tepat waktu diputar, karena ternyata masih menunggu penonton. Ketika kami masuk, eh tak sampai separuh.
Tapi syukurlah, keesokan harinya ternyata makin banyak yang nonton Nagabonar Jadi 2, ketika giliran kami sekeluarga nonton Mr Bean. Alhamdulillah, ternyata lebih baik Nagabonar, karena Mr Bean, saya hanya bisa tertawa. Tidak bisa membawa kita menangis sekaligus seperti nonton Nagabonar Jadi 2.
Ada sesuatu yang dibawa pulang, itulah film terbaik, begitu kata Hasan Aspahani, kolega saya. Sesuatu itu apa? Ya, nonton sendiri aja dah.***
Blog Paling Teratas
Apa enaknya punya nama berawalan huruf A? Pertanyaan ini pantas untuk saya. Jawabannya, ada enaknya, ada tak enaknya.
Yang tak enaknya, kalau lagi di absen, nama kita disebut duluan. Jadi, gak bisa terlambat masuk kelas sedikit pun. Tapi kalau saat ujian nyanyi (saya paling grogi), enak duluan. Karena kita bebas pilih lagu wajib (kebangsaan), tapi teman-teman lain, gak boleh milih yang sama. Pertama emang grogi, tapi saat dipanggil jadi hilang. Karena lagu yang dibawakan Garuda Pancasila.
Ada juga enaknya, saat pembagian makanan seusai baca yasin di rumah tetangga yang kemalangan. Guru ngaji kami telah dikasih berbungkus-bungkus nasi oleh tuan rumah. Lalu dibawa ke masjid untuk dibagikan ke muridnya. Saya yang pakai A, duluan dipanggil. Tapi ada tak enaknya, saat esoknya teman menyampaikan info. ''Eh, kau kok pulang duluan kemarin. Nasi bungkusnya berlebih tuh...''
Jadi, selalu ada enak dan tak enaknya berdekatan. Sekarang ini untuk urusan blog saya bangga punya awalan A. Lihatlah, blog saya kini jadi paling teratas ditempatkan oleh Pak Rony pemilik blog http://www.roniyuzirman.blogspot.com/
Pak Rony ini pimpinan milist TDA. Blog saya teratas untuk link Blog Member TDA di blognya Pak Rony. Juga di menu Bisnis Action Member TDA, website pribadi saya www.batamhot.com teratas.
Tapi yang tak enaknya, beberapa hari ini blog saya sering eror, jadi sering gak bisa posting. Atau kalau terposting, hanya judulnya doang. Jadi, saya punya beban mental. Teratas, ternyata belum paling bagus. Teratas juga belum tentu paling banyak diklik.
Jadi, seharusnya, saya memanfaatkan A itu ya, untuk benar-benar termotivasi mendapat nilai A yang sebenarnya.***
Belajar Ikut Tender
Sudah hampir dua pekan ini, setiap Senin saya menuju Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepri. Biasanya saya paling malas ''ninjau'' daerah ini, meskipun ada perwakilan kantor di sana. Tapi kali ini, beda, ada mainan baru di dapat. Ikut tender!
Seumur hidup, saya baru kali ini tahu bagaimana ikut tender proyek. Menarik juga ternyata. Harus teliti administrasi sampai yang sekecil-kecilnya. Misalnya, di materai harus tertera tanggal, bulan dan tahun sesuai dengan surat penawaran harga yang kita ajukan. Selama ini, saya hanya tahu materai ditindas teken saja.
Juga saya baru tahu, hal kecil itu, bisa mengakibatkan kita gugur sebagai peserta tender. Memang saat amplop kita dibuka oleh panitia lelang tak disebutkan kita gugur, tapi itu sudah ''jalan'' menuju keguguran. Karena diujung kelengkapan administrasi akan tertulis keterangan ''tidak lengkap''.
Alhamdulillah, POSMETRO, Senin itu 2 April 2007 disebut administrasinya lengkap. Dan malah jadi penawar harga terendah untuk lelang penerbitan iklan proyek pengadaan barang/jasa pemerintah se Provinsi Kepri. Kami menawarkan Rp750 mmk (milimeter kolom).
''Yang harga terendah belum tentu menang. Harga tertinggi juga jangan merasa kalah. Kami akan evaluasi dulu, penawaran-penawaran ini. Kurang lebih seminggu,'' begitu kata Ayub, anggota tim lelang.
Senyum saya menjadi kejut dengan omongan begitu. Tapi si Rikson (perwakilan di Tanjungpinang) berbisik. ''Kan nilai dari harga penawaran mendapatkan poin tertinggi bang, 40 persen. Sedangkan yang lain, kita juga lengkap dan memenuhi syarat.''
Si Ketua Lelang, Rully, menimpali dengan sinyal lain. ''Saya buka aja sekarang infonya. Ini kiriman dari Bapenas. Di Lampung yang menang Rakyat Lampung dengan penawaran 0 rupiah. Di tempat lain ada 250, seribu.''
Saya tak ingat nama daerah lain. Yang saya ingat, Rully ngomong begini lagi,''Berarti kita penawarannya termasuk tinggi, karena tidak 0 rupiah, bahkan lebih tinggi dari 250.''
Nah, sekarang saya dan seluruh karyawan POSMETRO menanti, Gubernur Kepri Ismeth Abdullah, meneken sekaligus mengumumkan kamilah pemenangnya. Kalau tak kami yang menang, mungkin saya tak hanya perlu belajar ikut tender, tapi juga ikut ber-KKN atau bermain politik....hi...hi..hi...***