‘’Bos, Huzrin bebas Senin.’’
Siapa tak terkejut menerima SMS begini. Tepat pukul 23.00 malam, Jumat 25 Maret 2005 pula. Direply-lah SMS tersebut ke ‘’pasukan’’. Ada yang balas, siap mencari faktanya, ada juga tidak. ‘’Secara politik, dia akan terus terpenjara.’’
Wuih…puitis nian SMS-nya. Bulu kuduk pun berdiri. Persis sama saat akhir Februari lalu saya pulang ke rumah orang tua di Pekanbaru. Riau TV menayangkan dialog interaktif tentang PSPS Pekanbaru. Saya pun masuk memperkenalkan diri dan mengeluarkan optimisme, tim ini bakal lebih hebat dari tahun sebelumnya, karena pelatihnya sendiri Rully Nere yang memilih pemain, tidak seperti nasib pelatih terdahulu.
Tak dinyana, jawaban salah satu nara sumber, Suherman mengejutkan. ‘’Ini dia yang lama saya tunggu. Ini salah satu pahlawan PSPS. Saya saja yang pengurus PSPS tak ikut mengangkat meja panitia untuk menggelar pertandingan. Tapi beliau, belum kami datang, dia sudah datang sebagai wartawan olahraga sekaligus pecinta PSPS.’’
Lalu datanglah SMS seusai suara saya muncul di TV milik Riau Pos Grup itu. ‘’Lagi ngapa di pku. Kpn pulang?’’ Saya yang sudah banyak menghapus nomor HP teman, hanya tertegun. Tapi si teman tak sabar, langsung nelpon. Lalu ngarol-ngidul. Bulu kuduk saya benar-benar berdiri. Peta sudah berubah. Atmosfir tak lagi seperti saya ‘’berjuang’’ mereportasekan PSPS yang merangkak dari divisi kampung ke divisi elit seperti saat ini.
Ya, zaman sudah berubah. Begitu juga sesampai lagi di Batam dengan amanah yang berat saya panggul. Apatah lagi acara peresmiannya di Pekanbaru itu pakai jas segala dan disaksikan istri tercinta. Dan seumur hidup, saya belum punya jas sendiri. Benda SMS-lah yang membantu mendapatkan pinjamannya. ‘’Ya, nanti aku antarkan ke rumah ibumu. Masih di Gobah, kan?’’
Berubah dari biasa pakai baju lengan pendek ke lengan panjang. Biasa ke kantor pakai sandal, ditukar ke sepatu. Sungguh memberatkan. Biasanya segala ide segera diactionkan, sekarang lebih banyak direnungkan. Benar…benar memerlukan kesabaran.
Untunglah ada SMS yang menyejukkan sekaligus membangkitkan. Hebatnya, dari orang-orang yang ahli marketing dan manajemen. ‘’Udah mulai berubah sekarang, ya, produknya.’’ Ini SMS dari orang yang pergaulan dengan siapa saja luas. Malahan istrinya pun bukan orang pribumi asli.
‘’Usaha seumur 6 th, emang lamban n sulit berubah. Bpk yg harus mengubah diri dulu. Beri wktu dekati kary. Sempatkan tepuk punggungnya. Hanya itu, kok.’’ Alamak, hanya itu resepnya? Ini SMS kembali merindingkan bulu kuduk, terlebih lagi dari seseorang yang lagi naik daun karena bukunya best seller.
Belantara yang dimasuki perubahan, memang sulit tertunduk. Kerja keras dan kesabaran yang akan meletihkannya sendiri. ‘’Terima kasih, bang. Saya sudah jadi karyawan tetap.’’ Ini SMS yang langsung saya balas dengan kata, bukan. Ada pemimpin lagi lebih tinggi yang memutuskan. Sama persis saat dua pimpinan kepolisian Batam bertanya, saya jawab, beliau kini lebih di atas saya, dan mengawasi rutinitas kerja saya sehari-hari.
‘’Bang, acara yang abang prakarsai berjalan sukses dan meriah.’’ Ini bukan SMS tapi suara langsung dari seseorang yang juga nomor HP-nya telah dihapus. Saya jawab singkat, ya. Tersebab, bukan bulu kuduk saja yang berdiri, juga bentol-bentol cacar air di tubuh yang sudah minta dimandikan air panas pada pukul sembilan malam. Maklum, gatal!
‘’Huzrin Hood akan terus terpenjara secara politik. Tapi tidak perjuangannya. Dia tetap pahlawan. Siapapun gubernur, rakyat akan tetap tahu siapa yang berjuang untuk mewujudkan Provinsi Kepri.’’ Saya berharap menerima SMS begini. Nyatanya tidak. Mungkin banyak orang luar, tak tahu nomor HP saya. Atau teman-teman juga telah bertindak sama, karena batas penyimpanan terbatas, menghapus simpanan nomor HP, dan bisa jadi nama saya di antaranya.
‘’Sabda Rasul: Siapa yang (melakukan satu amalan) supaya orang lain menghormatinya, Allah akan menunjukkan aibnya.’’
Saya yang harus beristigfar dengan kiriman SMS Alquran Seluler ini, karena bisa jadi kolom ini juga ria, yang akan diperlihatkan Allah aibnya.***(ade adran syahlan, saran dan kritik sms ke 0811777697 atau email aderiau@yahoo.com)
(Terbit di Batam Pos, Jumat 3 April 2005)
Sabtu, Mei 21, 2005
Pahlawan Huzrin Hood
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar