Ya, apa rasanya ditimpa kemalingan? Hari ini saya mendapatkannya. Itu pun telat. Tersebab, saya mengubah kartu HP pagi hari tadi ketika mengecasnya. Dari kartu XL ke Halo. Karyawan saya yang ngirim SMS via XL.
Jam 9.15 WIB saat tiba di kantor, baru tahu yang selalu saya kode PRH (baca judul Debaran Pertama Lagi) habis dibobol. Yang tersisa hanya kursi dan meja. Isi etalase dilibas semua.
Rasanya, baru kali ini saya tak punya firasat sama sekali. Baru kali ini juga justru saya tak panik, jantung tak berdebar kencang. Mungkin jadi, karena hingga menulis ini, saya tak melihat langsung lokasi kemalingan.
''Sudah saya lapor ke polisi, bang.'' Begitu jawaban karyawan saya. ''Sekarang saya mau ke Tanjungsengkuang, siapa tahu peralatan kita yang dicuri di jual di sana.''
Saya tak setuju dengan kalimat terakhir. Saya hanya berpikir, bagaimana usaha ini hidup lagi. Karyawan dan saya sendiri harus tegar. Mungkin ini malah pertanda, PRH memang bisa besar. Karena sejak dibuka 31 Juli, ternyata selain dilirik calon pelanggan yang lalu lalang, juga dilirik maling.
Bisa jadi malingnya pernah bertransaksi dengan PRH. Wuih...saya sok tetap tegar. Padahal, saya tetap saja puyeng, di mana lagi cari bantuan dana. Dan saya lebih introspeksi, apa salah saya ya? Saat mulai buka sudah bersedekah ke panti asuhan/pondok pesantren. Lalu saya mengajukan minta kotak amal dari Rumah Zakat. Wuih...ini malah kotak amal itu juga digondol maling.
Ya Wahhab, yang maha pemberi kurnia, kuatkan hamba. Ya Rahman, yang maha pengasih, rahmatilah yang maling itu untuk benar-benar menghidupi keluarganya. Amien.
Kamis, Agustus 24, 2006
Apa Rasanya Kemalingan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar