''Saving...!''
''Awas dompet...!
Teriakan itu terdengar saat mati listrik tepat pukul 18.00 WIB di ruangan meeting lantai 5, Hotel 89, Batam, Sabtu malam (17/11). Saya yang berada di sana tersenyum. Kata saving, saya yang sebut, ingat masa ngetik berita dulu di Pekanbaru yang sangat sering mati listrik. Kok, Batam bisa juga?
Hari ini pun masih ada giliran mati. Entah daerah mana tak hapal. Tapi rumah saya dan sekitarnya, sudah dapat giliran kemarin yang dimulai pukul 13.30 WIB (tak tahu sampai berapa, karena saya meninggalkan rumah tepat saat mati, dan kembali pukul 21.30 WIB). Minimal, saat mengetik postingan ini, belum mati nih.
Kata PLN Batam, giliran ini karena ada pengaturan inter koneksi dengan PLTG Panaran (itu yang sepengetahuan saya berlokasi sebelum Jembatan 1 Barelang). Sebenarnya pekan sebelumnya, juga sudah mati, tapi tak ada pengumuman resmi. Bisa diistilahkan kecelakaan?
Tapi kali ini meski sudah diumumkan jauh lebih awal di berbagai media (he...he...di koran saya bekerja, tak dapat tuh iklannya), tetap saja banyak yang takut. Yang punya usaha tapi tak punya genset, sudah langsung hitung untung rugi seperti warnet dan wartel. Yang punya usaha dan punya genset, sudah ''berprasangka'' seberapa lama bisa kuat gensetnya. Sedangkan bagi saya yang di rumah (mungkin yang lain), hmm...tak bisa nonton tv. Apalagi kalau malam nanti mati, bisa tak nonton partai Indonesia versus Syiria di Pra-Piala Dunia.
Namun di sebalik itu, tetap saja ada yang untung dari ketakutan mati listrik (biasa disebut mati lampu ini oleh masyarakat umum, kan?). Yang paling dekat, tetangga depan rumah yang berjualan. Lilinnya laku keras. Yang lebih besar kayaknya penjual genset. Di Batam Pos saya ada baca iklannya begini; Sekarang Musim Mati Listrik, Mari Atasi dengan Genset, Hanya 700 ribuan. Mirip-mirip seperti itulah iklannya.
Hee.hee...jadi ingat sesi kuliah tadi malam yang diselingi mati lampu itu, soal pernyataan Winston Churchill. Orang pesimis melihat kesulitan dalam setiap peluang, orang optimis melihat peluang dalam setiap kesulitan.
Tapi apalagi ya peluangnya, jika listrik terus mati bergiliran? Jual lilin, segan sama tetangga depan rumah. Jual genset? Wow...modal besar juga itu. Ayo, bantu dong ide lihat peluangnya....!
NB: Siang ini jemput anak istri di Bandara Hang Nadim. Ini hari terakhir jadi ''Bulok'' (alias bujangan lokal) sejak 8 November lalu. Mertua sudah berangkat haji via Polonia Medan 17 November lalu, di sanalah misi istri dan anak pulang kampung. Tanggal 26 November nanti, giliran ibu saya yang naik haji via Bandara Hang Nadim.
NB: Foto itu, lokasi PLTG Panaran. Mau tahu lebih lanjut klik aja www.plnbatam.com. Websitenya tak menampilkan berita atau info soal mati listrik. Sepertinya petugas websitenya masih libur Lebaran.
Minggu, November 18, 2007
Ketakutan Berbuah Peluang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar