Hmm...niatan pagi-pagi posting blog terhenti sudah. Speedy saya masih belum bisa terselamatkan. Modemnya kena petir, dan harus diganti. Saya masih merasa, sudah cabut kok semua colokan, kok tetap bisa kena petir ya? Jadinya, ya, ngeblog agak tersendat. Padahal ide tulisan tentang Dhani-Maia sudah berkeliaran di kepala.
Di sela-sela nanya harga modem, opini saya tentang Dhani-Maia berkelabat (saya susah cari kata lain) lagi. Cepat ditulis nih; saya tak suka cara Dhani-Maia mengekploitasi kisruh rumah tangganya. Bukan saja tak baik bagi anak-anaknya sendiri, tapi juga bagi pasangan suami istri lain di seluruh Indonesia.
Dhani memperlihatkan arogansinya. Malah, arogansi itu bisa disalahtafsirkan oleh para suami-suami lain. Yang belum tentu kualitas pendidikannya (baik formal maupun informal) bisa menafsirkan benar. Bisa-bisa saja, Dhani menjadi suami super kuasa (he..he..membela wanita) dan menginspirasi banyak laki-laki.
Tapi di satu sisi, kita harus ingat, siapa sih yang mengizinkan Maia tampil langsung ke dunia hiburan, kalau bukan Dhani? Ingatkan, grup Ratu itu, justru motor di belakangnya adalah Dhani? Lalu ketika Ratu ngetop, tentu saja si Maia sering keluar malam untuk show. Ya, tentu sajalah, curahan waktu untuk keluarga berkurang.
Dan saya masih ingat, puncak kekesalan Dhani pada Maia ketika Maia pulang subuh karena mengikuti acara ultah si Aming. Maia tak bisa masuk rumahnya, saat itu. Seterusnya, berbagai peristiwa keributan mereka menjadi konsumsi publik dan ''sengaja'' pun diekspos.
Dhani orang pintar. Sebelum kasus ribut dengan istri sendiri, dia sangat pintar ''mengelola'' gosip untuk jadi bahan promosi gratis. Ingat, saat dia digosip dengan Agnes Monica, di saat Dhani menggarap album Agnes. Ingat juga, ketika ada gosip dia ''ada main'' dengan Pinkan Mambo, weleh, grup Ratu malah makin melejit. Atau juga, ketika digosipkan dengan Mulan (pengganti Pinkan), nama grup Ratu pun melejit kencang. Dan ingat, grup Dewa, Ratu, atau Dewa-Dewi itu satu manajemen yang dikelola Dhani, begitu juga Mulan yang kini bersol karir.
Beberapa hari ini juga, Dhani pintar. Dia sekarang yang terlihat kalem di depan kamera infotainment. Dan malah sebaliknya, Maia yang terkesan arogan dengan muka penuh kemarahan saat ''mengambil'' anaknya yang lagi syuting.
Di sebalik itu, Maia yang justru ''terjebak''. Seharusnya Maia tetap saja ''melawan'' Dhani dengan penuh kelembutan. Sebab, Dhani sudah terlebih dulu mengkoarkan ''kejelekan'' Maia tentang pulang malam, berselingkuh dengan bos TV atau seperti kalimat ini ''istri macam apa, kalau lagi ribut, justru keluar rumah dan nginap di tempat lain.''
Saya menilai, potensi Maia sebenarnya lebih besar dari Dhani. Dulu dalam sebuah tayangan (saat Maia belum apa-apanya), Dhani mengakui, lirik-lirik lagunya banyak dibantu Maia. Dan saya tetap yakin itu, buktinya sekarang, lirik-lirik lagu yang dibuat Dhani baik untuk Dewa atau Dewa-Dewi bahkan grup baru Dhani, The Rock biasa aja. Cuma yang masih enak ''isian'' musiknya. Sudah jarang terdengar (ini khusus lagi yang ngetop ya, karena saya tak nyimak album), kutipan-kutipan puitis lagi.
Tapi satu hal, saya yakin, sebenarnya Dhani dan Maia adalah dua orang yang sangat mencintai. Hanya faktor lingkungan yang mengubah mereka semua. Apa perlu mereka kembali hidup di rumah kontrakan ya seperti zaman merintis tenar seperti sekarang ini? Jadi, berhentilah (hentikan apa saja yang tak baik dan dipublis ke umum), rukunlah dan bikin lagu-lagu hebat lagi!
NB: Foto milik detik.com ya
Rabu, November 21, 2007
Berhentilah Dhani-Maia!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar