''Ayo, bang. Kapan lagi bikin buku. Bang Candra sudah, besok tanggal 10 Pak Socrates pula.''
Ramon Damora, sering kali ''menyentil'' saya dengan kalimat yang mirip seperti di atas. Ramon malah ''siap mencari'' dananya. Tapi saya menjawab, dengan senyuman saja. Bisalah diartikan, saya tak ''berminat lagi''.
Jauh sebelum itu, Hasan Aspahani, juga sudah ''memberikan jalan''. ''Ada cara murah, bang. Empat juta, malah bisa kurang, sudah bisa terbit buku kita.''
Dua orang itu, adalah seniman (Anda bisa lihat blognya di menu blog saya ini Link Sahabat). Keduanya sudah pernah menerbitkan buku. Baik yang ''diterbitkan dengan dana sendiri'' atau diterbitkan pihak ''berwajib''.
Yang disebut Candra oleh Ramon, itu Candra Ibrahim. Nah, bukunya ada juga saya ulas di blog ini. Silakan lihat Kategori Buku.
Nah, yang terakhir Socrates. Bersempena ultah Batam Pos, Socrates yang bos di koran itu menerbitkan bukunya, Amazing Batam-The Urban City. ''Prosesnya cuma tiga hari,'' katanya pada saya dan istri, di tengah dentuman band saat kami menunggu pengumuman juara pemenang Rally Wisata Batam Pos, Minggu (10/8) malam.
Tiga hari atau entah berapa -- mungkin telinga saya salah dengar, tapi yang jelas buku ini memang ''terkesan'' dibikin terburu-buru. Walau harus diakui, kalau baca isinya, buku ini memang dirancang sejak Socrates menjadi wartawan. Dia saya kenal, memang suka jadi ''penyimpan file''. Baik file yang digital, maupun yang kertas (yang sudah terbit tulisannya di koran).
Susah dimengerti alinea di atas? Terburu-buru karena masih ditemukan ada salah ketik (halaman 1, ''dengan gejolak h warga ...'' seharusnya harga). Juga, salah memenggal kata saat akan bersambung yang ternyata, tak jadi sambung ke baris bawah (hlm v, ''untuk mem-per-baiki nasib...'').
Dirancang awal, dan ''penyimpan file'', ya, lihat saja tulisan Socrates Tragedi Kota Tambang yang Terbuang, ini ditulisnya saat masih di Riau Pos, belum ada Sijori Pos. (sayang, tak ada catatan kaki atau apa namanya di halaman belakang yang menyebutkan, berbagai tulisan ini pernah terbit di mana dan kapan).
Tapi harus diakui, buku ini wajib dibaca siapa saja jika ingin tahu Batam seperti apa. Setidaknya, Batam yang dipandang oleh seorang yang jurnalis dan kini jadi pemimpin sebuah koran terbesar di Batam.
Lalu bagaimana dengan buku saya yang ''disodok'' Ramon dan Hasan?
''Ayo bang, kolom Cakap Bola itu saja, kan ada filenya di Riau Pos dan Posmetro,'' terngiang kalimat Hasan.
''SMS Hati itu saja kita mainkan, bang.'' Ini Ramon yang becakap.
Saya jawab apa selain senyuman ya, ''tak usahlah, nanti sajalah, biarlah...'' Saya lupa jawaban persis saya. Biarkan saja waktu berjalan, karena saya sudah menemukan cara jadi ''penyimpan file'' seperti Socrates, yakni blog. Sekitar dua puluh blog saya dengan beragam tema -- ada Bahasa Indonesia dan Inggris-- kini sudah tersebar di dunia maya. Semoga itu bisa jadi tempat saya berkarya, walau pensiun dari grup media tempat saya mencari nafkah sekarang ini.
Rabu, Agustus 13, 2008
Aksi ''Penyimpan File''
Labels: Buku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Kalau buku Bang Ade terbit, saye pesan satu ya !!? ...hehe :)
Salam
Posting Komentar