(Maaf, ini postingan telat. Selain karena badan penat, juga tersebab, internet kantor mati. Sedangkan internet di rumah, lagi kritis kuotanya. He...he...dasar gratisan ya...)
Ini kisah saat 29 hingga 30 Mei lalu berada di Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Seperti biasa, kalau makan siang (terutama yang tak gratisan di hotel) saya selalu menyempatkan diri ke Rumah Makan Yuliandi. Tak banyak orang Pinang sendiri, yang hapal tempat ini. Saya sendiri tahu karena kebetulan suatu tahun mau nyeberang ke Pulau Penyengat. Ya, rumah makan ini bisa ditemui dekat jalan menuju pelataran ke Penyengat itu.
Hmmm...ayam goreng kampungnya masih oke. Juga urapnya. Mulyadi, manajer pemasaran dan iklan Posmetro Batam, kembali memuji, setelah sebelumnya saat kami ''menjemput'' duit Rp500 juta untuk koperasi, tahun lalu. ''Baru selera lagi aku makan bang. Sudah beberapa hari ini tak mau makan.''
Kalau saya, jangan ditanya. Saya sudah melanggar banyak pantangan. Saya yang harus makan hanya boleh 100 gram nasi, hari Kamis itu, malah sepiring utama habis. Belum lagi tambahnya yang sampai dua kali. Hii...hiii...Karena itu, wanti-wanti saya bawa obat penurun kadar gula, dan tensi. Padahal, obat itu sudah lama tak saya makan.
Nah, mana yang baru dan mak nyuss itu? Yang ini, rekomendasi dari seorang teman yang berkantor di Hotel 89, Batam. Dia asli orang Pinang. ''Cobalah sarapan pagi lontong usus. Dekat hotel Wisata. Rasanya, ngangenin. Mak nyuss. Nanti kalau Pak Ade udah makan di sana, kabari si Bondan itu ya...''
Ternyata, si teman itu sudah lama tak makan di sana. Lokasi Lontong Usus malah sudah pindah di samping Hotel Tanjungpinang (lihat foto). Tapi tak jauhlah dari hotel kami menginap, Hotel Furia dan RM Yuliandi. Juga dekat dengan tempat saya beli ikan tamban. ''Itu pak lontong usus. Satu-satunya. Tak ada yang lain,'' pedagang ikan tamban memastikan itu.
Wah, benar tebakan saya. Usus yang berisi tahu dan campuran telor itu, ternyata mirip dengan tombunsu kalau di Nasi Kapau (masakan Padang). Tapi di makan dengan lontong seperti lontong yang berkuahkan sayur nangka, hmm...memang mak nyuss.
Hmm...maaf, saya harus menghentikan postingan ini, karena di tengah hari begini, kelaparan juga nih. Apalagi sedang puasa sunat Senin-Kamis. He...he...
Senin, Juni 02, 2008
Lontong Usus yang Bikin Mak Nyuss
Labels: Pribadi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar