Maaf, sebenarnya saya ingin memberi judul dan tema postingan kali ini dengan pertanyaan, mengapa harus jadi yang pertama? Tapi di detik terakhir, malah terlintas seperti judul di atas.
Itu kalimat dari Pete Sampras, yang diucapkannya saat dia menjadi petenis nomor satu dunia, yang mulai bakal tergeser karena ketatnya persaingan. Kalimat itu jauh saya dengar, sebelum saya memulai karir sebagai reporter olahraga di Riau Pos tahun 1992. Karena itu, saya makin mengingatnya ketika saya selaku pribadi telah mencapai puncak karir untuk seorang jurnalis. Bahkan, kalau mau ''nyombong'' mungkin perlu juga mengingatkan kalimat itu, untuk beberapa pemimpin di negeri ini, mulai dari tingkat kabupaten hingga presiden. Hi..hi...
Makanya, jika ada peluang, saya utarakan ''alur pikiran'' saya itu, pada beberapa sobat. Entah paham dia atau tidak, atau sekedar mengangguk. Misalnya, kalimat seperti ini; ''Untuk apa kita bangga-bangga dengan jabatan sekarang, tapi ketika orang bertanya, adakah anda memiliki *....*?''
Atau ketika, beberapa sobat, sangat salut dengan daya tahan kerja bos-bosnya. Yang mampu rapat berjam-jam dari satu kota ke kota lain. Atau malah, bisa tinggal di hutan, untuk ''mengawasi'' mega proyeknya. Sadarkah sobat saya itu, ketika saya ungkapkan begini; ''Ya, iyalah. Dia sudah memiliki *....*?''
Sama dengan Pete Sampras, dia berjuang untuk menjadi nomor satu dengan latihan super keras, bahkan melebihi takaran latihan yang dibikin pelatihnya, karena dia yakin dan bahkan sudah memiliki *....*. Makanya, ketika dia sudah tahu masanya untuk turun, dia pun sangat pede sekali. Ya, sekali lagi, karena dia sudah memiliki *....*
Tanda *....* antara Pete Sampras, dan orang lain yang menjadi contoh postingan ini, pada itikadnya adalah sama yakni, kemampuan mengendalikan diri sendiri, dan kendali untuk lingkungan sekitarnya, minimal dalam zona aman yang ingin dia nikmati.
Hi..hii....jika Anda yang baca postingan ini bikin pusing, saya juga...ha...ha.... Karena itu, saya pun baru dalam tahap mempelajarinya. He..he....
NB: Postingan ini mulai dikerjakan beberapa menit sebelum jam 7 pagi. Sesudah mandi pagi yang didahului mencuci dan manaskan mobil. Apa kaitannya ya?
Senin, November 03, 2008
Di Puncak Tangga, Tak Ada Jalan Lain Kecuali Turun
Labels: Acuan Pikiran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar