Jumat, Juli 31, 2009

Mengelilingi Sisi Barat Jawa dan Sumatera



Bulan Juli 2009, jadi bulan penuh jalan-jalan bagi saya. Bermula dari 8 hingga 13 Juli, ke Jakarta dan sekitarnya. Lalu 23 Juli ke Sumatera Barat dan Riau.

Untuk ke Jakarta, bersama keluarga. Malahan, sempat pula merasakan jalan ke Puncak hingga menuju Bandung. Kedua anak saya senang mendapatkan pemandangan yang sejuk. Melihat kebun teh, sawah, meskipun tak sempat turun ke kebun stawberry.

Sedangkan perjalanan ke Sumatera Barat dan Riau, hanya saya sendiri. Ini memanfaatkan perjalanan dinas. Setelah dinas selesai di Bukittinggi, saya melalu jalan darat menuju Pekanbaru, untuk ketemu orang tua.

Dan diakhir Juli, 29-30 Juli menyeberang ke Pulau Bintan menggunakan roro dari Pelabuhan Tanjungpunggur. Nah, di sini mobil yang biasa sehari-hari saya pakai di Batam, bisa ikut dibawa. Asyik juga terasa, bisa membawa mobil Batam menyebrang ke pulau lain.

Apa benang merah dari semua perjalanan saya itu? Kalau dikaitkan dengan politik dan pemerintahan, ternyata, meski berdekatan dengan ibu kota negara, banyak juga daerah di sana yang belum ''semakmur'' yang saya anggap. Karena perjalanan itu melewati jalan yang bukan tol, ketahuanlah, masih banyak juga jalan jelek di Jakarta, Banten dan Jabar. Bahkan banyak juga rumah penduduk yang tanpa penerangan listrik PLN.

Benang merah lain lagi? He..he..., seenak-enaknya kata orang Nasi Kapau di Pasar Lereng, Bukittinggi, bagi saya tetap lebih enak nasi kapau di rumah makan di belakang Masjid Agung Annur, Pekanbaru. He..he...

Karena jalan-jalan, banyak makan-makan, makanya, siap-siaplah berat badan bengkak nih.

Selengkapnya...